Panggung gelap. Hanya satu lampu kuning pucat menerangi balkon sempit apartemen tua. Angin malam mengguncang tirai. Seorang perempuan berdiri memegang rokok yang hampir padam. Namanya Rina. Di dalam, suara kipas angin berdecit pelan seperti napas terakhir mesin tua.Rina (monolog pelan) Aku masih menunggu. Bukan karena berharap dia kembali. Tapi